Susut pada beton atau dapat disebut sebagai shrinkage merupakan perubahan volume yang tidak berhubungan dengan beban yang biasanya terdapat Faktor yang mempengaruhi besarnya rangka dan sudut antara lain seperti sifat dari bahan dasar beton, rasio air terhadap jumlah semen, suhu pada saat pengerasan, kelembaban nisbi atau pada saat penggunaan dan juga umur beton pada saat beban bekerja.
Salah satu alat uji yang bisa mengukur nilai penyusutan pada beton adalah Hydraulic shrinkage Determination. Alat ini memiliki acuan standar UNI 11307 (yang dapat dibandingkan dengan ASTM C426) yaitu yang disesuaikan dengan metode standar tersebut berupa pin besi kecil ditambahkan pada ujung sampel beton. Biasanya juga menggunakan sampel balok berukuran 100x100x500mm.
Kompenen Alat Ukur Susut Beton
Beam Mould
Terbuat dari baja jadi dingin yang dikerjakan secara presisi, 100x100x500 mm Berat sekitar: 19 kg
Steel Pins
Untuk direkatkan pada permukaan ujung balok
Shrinkage Measurement Apparatus
Dudukan logam, dilengkapi dengan bilah referensi dan pengukur digital 12,5 × 0,001 mm, dengan output untuk PC. Kabel tidak termasuk. Berat kira-kira 14 kg
55-C0100/MB11
Cetakan balok 100x100x500 mm
55-C0115/11
Pin baja untuk penentuan susut beton ke UNI 11307. Paket 10 buah.
55-C0115/3D
Alat pengukur susut dengan batang referensi dan pengukur digital 12,5x 0,001 mm dengan output untuk koneksi PC (diperlukan kabel khusus)
Faktor Susut Beton
Susut merupakan berkurangnya volume beton atas kehilangan uap air yang berhubungan dengan waktu sedangkan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap susut pada beton diantaranya:
Agregat yaitu kandungan agregat semakin tinggi akan semakin berkurang perubahan volumenya akibat susut
Faktor air semen yang semakin besar maka akan semakin besar pula efek susut
Ukuran elemen beton dengan kelajuan dan besarnya susut akan berkurang apabila volume elemen pertanian semakin besar
Kondisi lingkungan yaitu laju perubahan sudut semakin kecil pada lingkungan dengan kelembaban relatif yang tinggi
Banyaknya penulangan yang mana Putih Tulang lebih sedikit hasilnya dibandingkan dengan batu sederhana.
Pavement Rigid dibagi menjadi pelat yang berbeda selama konstruksi dan celah kecil disediakan di antara pelat sehingga beton tidak retak selama ekspansi pada hari-hari musim panas. Tidak seperti perkerasan lentur, perkerasan kaku bertindak sebagai pelat dan mampu meneruskan tegangan beban roda ke area yang lebih luas di bawahnya dengan kerja pelat. Perkerasan ini tidak menunjukkan deformasi pada permukaan perkerasan atau deformasi lapisan bawah akibat kekakuan pelat beton semen.
Persyaratan Pavement Rigid yang Baik
Memiliki desain umur panjang dengan biaya perawatan yang rendah.
Cukup kedap untuk melindungi tanah sub-grade.
Ini harus memiliki koefisien gesekan yang tinggi untuk menahan penyaradan.
Cukup halus untuk memberikan kenyamanan kepada pengguna.
Strukturnya harus kuat untuk menahan semua jenis beban.
Langkah Konstruksi Pavement Rigid
Persiapan Tanah Dasar
Tahap pertama dari konstruksi perkerasan kaku adalah persiapan tanah dasar. Pekerjaan pemotongan dan pengisian dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan pekerjaan pemadatan dilakukan. Aplikasi ringan air harus dilakukan selama pekerjaan pemadatan.
Penyediaan Kursus Sub-dasar
Kursus sub-base diberikan ketika tanah dasar lemah. Dalam kasus tanah dasar yang kuat, tidak perlu untuk kursus sub-dasar. Sub-base course adalah campuran tanah & potongan batu kecil. Setelah penyediaan sub-base, itu harus dipadatkan.
Persiapan Kursus Dasar
Kemudian dibangun dasar non-erosif kasar dengan batu-batu besar dan batu-batu yang menjaga lereng untuk tujuan pembuangan air. Rongga dan celah antara bongkahan batu besar atau batu besar diisi dengan batu-batu kecil. Batu yang kuat dengan bentuk yang tidak beraturan umumnya lebih disukai. Ketebalan base course harus minimal 6 inci.
Persiapan Kursus Permukaan
Bangun pelat beton di atas base course (baik dengan RCC atau PCC). Untuk jalan lalu lintas tinggi, ketebalannya tidak boleh kurang dari 12 inci. Untuk jalan lalu lintas rendah, ketebalannya tidak boleh kurang dari 6 inci.
Keuntungan Pavement Rigid
Biaya perawatan dan pengoperasian yang rendah.
Rentang hidup yang lebih tinggi (Rentang hidup mungkin sampai 40 tahun sedangkan perkerasan fleksibel memiliki masa hidup hanya 10-20 tahun).
Ini memiliki kekuatan lentur yang tinggi.
Ini memiliki ketahanan yang baik terhadap produk minyak bumi, minyak, dan bahan kimia.
Lebih ramah lingkungan daripada perkerasan lentur.
Ini mendistribusikan beban di area yang lebih luas dan dapat menanggung beban dalam jumlah besar karena aksi pelat.
Kekurangan Pavement Rigid
Biaya awal yang tinggi diperlukan untuk konstruksi.
Perawatan lebih sulit daripada perkerasan lentur.
Membutuhkan setidaknya 28 hari perawatan sebelum pergerakan lalu lintas tinggi karena beton memperoleh efisiensi/kekuatan 99% dalam 28 hari.
Deformasi berlebihan yang terjadi karena beban roda yang lebih berat tidak dapat dipulihkan pada tipe perkerasan ini (penyelesaian bersifat permanen).
Pada pembuatan beton biasanya menggunakan air yang merupakan faktor utama dan faktor paling penting. Pencampuran air dan semen nantinya akan bereaksi dan menjadi pasta pengikat pada agregat. Air berperan penting terhadap kuat tekan pada beton karena jika kelebihan air akan menyebabkan penurunan pada kekuatan beton itu sendiri. Sehingga pencampuran air harus pas dan sesuai dengan standar yang ada.
Pada proses pembuatan beton jika kelebihan air bisa saja mengakibatkan batuan mengalami breeding yaitu Air bersama semen akan bergerak ke atas permukaan adukan beton yang baru saja dituang yang menyebabkan kurangnya tekanan beton antara lapis permukaan. Kekurangan lekatan antara dua lapisan tersebut akan mengakibatkan area pada beton lebih lemah.
Pengaruh Air Terhadap Susut Beton
Pemberian air pada campuran beton akan berpengaruh terhadap sifat workability adukan beton dan juga mempengaruhi besar kecilnya nilai sudut pada beton. Kelangsungan dari reaksi dengan semen Portland juga akan menghasilkan kekuatan pada selang waktu tertentu. Peran air juga sangat mendukung perawatan adukan beton sebagai penjamin pengeras yang baik pada beton. Air untuk campuran pembuatan beton minimal harus memiliki syarat sebagai air minum yaitu tawar tidak berbau dan juga bila dihembuskan dengan udara tidak keruh.
Berikut ini beberapa persyaratan yang sebaiknya memenuhi sebagai pencampuran untuk pembuatan beton agar terbebas dari susut beton.
Air tidak mengandung lumpur ataupun benda melayang lainnya lebih dari 2 gram per liternya
Tidak mengandung garam yang dapat merusak beton seperti asam atau zat organik lebih dari 15 gram per liter
Tidak mengandung klorida lebih dari 0,5 gram per liter
Faktor air semen atau dapat disebut fas merupakan perbandingan berat antara air dan juga semen Portland yang mana dalam campuran tersebut adalah adukan beton.Semen sendiri merupakan salah satu jenis bahan pengikat yang dapat mengeras bila bereaksi dengan air sehingga dapat menghasilkan benda padat terhadap air seperti beton. Bahan baku dari pembentuk semen Portland adalah batu kapur silika oksida alumina dan juga oksida besi. Tipe dari semen Portland bisa diperoleh dengan mengadakan sejumlah variasi di dalam perbandingan unsur serta derajat kehalusan butirnya.
Susut Beton
Susut beton dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu susut plastis dan juga susut pengeringan. Susut plastis merupakan penyusutan yang terjadi beberapa jam Setelah beton segar dicor ke dalam acuan yang mana permukaannya dapat diekspor seperti plat lantai akan lebih mudah dipengaruhi oleh udara kering karena memiliki bidang kontak yang luas. Kata-kata melalui permukaan beton dibandingkan dengan pergantian oleh air dari lapisan beton yang paling bawah.
Berbeda dengan susut pengeringan yang mana terjadi setelah beton mencapai bentuk akhirnya dari suatu proses hidrasi pasar semen yang telah selesai. Dalam susut pengeringan terjadi kekurangan volume elemen beton dan juga terjadi kehilangan uap air karena penguapan.
Saat ini Perkembangan lantai beton sangat sukses untuk menggeser penggunaan dari lapisan semen biasa yang mana penggunaan dari lantai beton lebih memberikan kekuatan pada lantai. Namun bagaimana jika pada lantai beton mengalami keretakan dan bagaimana cara mengatasinya. Ada beberapa hal yang bisa mengakibatkan keretakan pada lantai beton salah satunya adalah dengan pemilihan material yang tidak bagus. Untuk anda ketahui bahwa katakan pada lantai dapat diatasi.
Injeksi beton yang retak merupakan solusi yang sangat baik untuk memperbaiki retakan pada beton atau kerusakan pada beton. Salah satu material yang bisa digunakan untuk injeksi beton adalah disuntikkan ke dalam meletakkan menggunakan material resin. Penggunaan material ini dapat memastikan bahwa ratakan akan terisi penuh dengan resin dan membuat akan tidak hanya sehat secara struktural tetapi juga dapat mencegah intrusi air dan pengelupasan yang terjadi pada tahun berikutnya.
Material Injeksi Beton
Untuk memperbaiki lantai beton yang rusak maka anda bisa menggunakan injeksi beton dengan menggunakan berbagai macam material. Anda dapat menggunakan material tersebut untuk mengisi retakan dan juga bisa mengisi rongga yang terbentuk. Berikut ini beberapa material yang biasanya digunakan untuk injeksi beton diantaranya:
Epoxy Resin
Material ini merupakan material yang sangat kuat dan memiliki elemen yang hampir sama seperti floor hardener dan epoxy. Material ini memberikan kekuatan pada lantai dan juga memberikan ketahanan. Penggunaan material ini biasanya digunakan untuk injeksi beton pada gedung perkantoran pusat perbelanjaan hingga pabrik dengan material lantai tertentu. Keretakan yang terjadi pada beton dapat atasi menggunakan epoxy resin yang dapat mengisi dengan sangat kuat. Struktur hutan yang rusak juga kata tutup dan bahkan membuatnya semakin kuat.
Penggunaan epoxy resin juga sangat baik untuk menambah beberapa titik keropos pada beton sehingga memberikan perawatan yang sebelumnya benar-benar retak dan juga rusak. Bentuk dari resin ini cair dan memudahkan untuk melakukan injeksi beton pada lantai. Kebocoran dan juga rembesan air dapat dihindari dan memperbaiki keretakan dengan menggunakan material resin ini.
Polyurethane
Pilihan material dari injeksi ini sangat ampuh untuk menutupi kebocoran kecil yang biasanya berbentuk retakan atau crack pada beton. Untuk mencegah retakan lebih besar maka anda harus menutupi rongga sekitar 0 sampai 5 mm. Penggunaan dari material ini sangat cocok untuk jembatan terowongan Silo, Dermaga, basement, kolam renang dan masih banyak lagi.
Perlu untuk anda ketahui terdapat berbagai macam material injeksi beton di atas yang dapat digunakan dan memiliki tingkat keandalan tertentu sehingga mencapai kekuatan yang sangat tinggi. Setelah proses injeksi dilakukan dan juga nantinya akan mengering maka bagian retak akan menyambung serta membuat ikatan yang kuat dan tahan terhadap beban. Sebutkan dalam injeksi beton ini dapat dilakukan oleh tenaga yang profesional dan berpengalaman hingga dipastikan hasil akhirnya yang sangat maksimal. Pilihan dari material injeksi beton yang tepat juga dapat membentuk retakan dan dapat mengatasi bagian lantai beton yang bermasalah. Material yang sudah disebutkan diatas memiliki sifat lengket dan kuat yang sangat bagus untuk membuat sambungan beton yang lebih baik dan menghentikan kebocoran air atau berbagai masalah lainnya.
Manfaat Injeksi Beton
Dapat digunakan untuk memperbaiki keretakan atau lubang yang ada pada beton
Tahan lama dan memiliki bahan yang keras serta memiliki viskositas rendah dengan kekuatan tekan yang cukup tinggi
Mampu untuk mencegah rembesan air melalui celah-celah beton
Terdapat kekuatan adhesi yang sangat tinggi untuk beton
Dapat melekat kuat pada retakan beton agar homogen
Cocok untuk sistem sektoral seperti pekerjaan dan perbaikan keretakan
Penyusutan struktur beton atau dapat disebut sebagai shringage merupakan akibat dari hilangnya kelembaban yang disebabkan oleh penguapan pada campuran beton. Sebab utama dari penyusutan struktur beton ini karena perubahan kondisi dari adukan beton yang biasanya berubah menjadi lebih kering dan terpengaruh oleh waktu. Selain itu penyebab lainnya adalah waktu yang mempengaruhi volume beton tanpa terpengaruh oleh faktor eksternal beton.
Dalam dunia beton terdapat beberapa jenis shrinkage yang perlu kita ketahui dan kita kenal. Berikut ini beberapa penjelasan dari masing-masing jenis penyusutan beton.
Jenis Penyusutan Beton
Retak Rambut / Plastic Shringkage
Retak rambut atau dapat disebut sebagai plastik shringkage merupakan salah satu jenis retak pada beton yang terjadi setelah menuangkan campuran beton ke dalam cetakan. Hal tersebut terjadi karena campuran adukan beton yang terhidrasi sehingga terjadi penguapan dan mengubah volume beton sehingga menyebabkan keretakan.
Drying Shringkage
Proses penyusutan pada beton biasanya terjadi di pada beberapa bulan awal dan akan menurun Seiring dengan berjalannya waktu. Hal tersebut dikarenakan penurunan air kapiler pada saat pengaturan dan juga pengerasan campuran beton.
Penyusutan Karbon
Jenis dari penyusutan ini merupakan penyusutan karbonasi yang mana terjadi karena suatu reaksi karbondioksida dengan mineral semen yang terhidrasi. Karbon nasi perlahan akan menembus permukaan luar beton dan penyusutan ini terjadi pada medium lembab sehingga hasilnya akan meningkatkan kekuatan dan juga mengurangi permeabilitas.
Autogenous Shrinkage
Jenis dari penyusutan ini merupakan penyusutan yang terjadi karena tidak ada gerakan kelembaban dari pasta beton yang terjadi pada suhu yang konstan. Hal ini termasuk ke dalam masalah kecil beton dan bisa diabaikan.
Faktor Penyusutan Beton
Ada beberapa faktor yang menjadi di pengaruh besar untuk penyusutan pada beton. Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi penyusutan pada beton diantaranya:
Kondisi Lingkungan
Pada kondisi lingkungan tertentu terdapat faktor utama yang mempengaruhi total volume dari susut. Karena penyusutan sebagian besar terjadi karena beberapa kondisi pengeringan atmosfer yang meningkat dengan penurunan kelembaban sehingga terjadi penyusutan pada beton.
Jenis Agregat
Pada agregat yang memiliki gerakan kelembaban dan modulus elastisitas yang rendah menyebabkan susut yang besar. Hal ini dikarenakan tingkat penyusutan umumnya menurun seiring dengan peningkatan ukuran agregat. Yang terbuat dari batu pasir biasanya akan menyusut 2 kali dari beton yang terbuat dari batu kapur.
Pencampuran
Pada proses pencampuran biasanya penyusutan akan meningkat seiring dengan penambahan percepatan pencampuran karena terdapat kalsium klorida di dalamnya dan yang mana pencampuran tersebut dapat dikurangi dengan penggantian kapur.
Water-Cement Ratio
Pada penyusutan beton biasanya dipengaruhi oleh rasio semen beton yang mana akan meningkat seiring dengan kenaikan rasio air semen.
Waktu
Pada tingkat penyusutan tertentu biasanya akan dapat berkurang Seiring dengan berjalannya waktu yang mana biasanya juga ditemukan bahwa 14 hingga 34% penyusutan 20 tahun dalam 2 minggu. Pada penyusutan 40 hingga 80% terjadi dalam 3 bulan dan sisanya susut mencapai 66 hingga 66-85% dalam 1 tahun.
Sebenarnya masih banyak faktor-faktor yang mempengaruhi penyusutan pada beton seperti diantaranya adalah jenis dan juga jumlah semen, kekuatan beton. Dimensi elemen hingga komposisi granular dan mikrobiologis agregat.
Idealnya, jalan masuk beton akan bertahan seumur hidup rumah Anda. Namun, ada kondisi yang dapat mempersingkat masa pakainya dan mengakibatkan keretakan, perubahan warna, penurunan, atau penskalaan yang tidak sedap dipandang mata.
Penyebab khas dari kerusakan jalan beton meliputi:
Tanah dasar yang tidak dipadatkan dengan benar
Penggunaan campuran beton yang tidak memadai
Paparan kondisi cuaca buruk
Prosedur penempatan yang buruk
Alih-alih merusak beton dan memulai dari awal, Anda sering dapat menghemat uang dengan memperbaiki jalan masuk Anda, selama betonnya kokoh secara struktural. Jika Anda tidak yakin dengan integritas struktural jalan masuk Anda, mintalah seorang profesional menilai kondisi beton Anda dan membuat rekomendasi perbaikan.
Sebelum memulai proyek perbaikan jalan masuk, langkah pertama dan terpenting adalah mencari tahu apa yang menyebabkan kerusakan dan kemudian menentukan prosedur perbaikan terbaik untuk memecahkan masalah. Tergantung pada kondisi beton dan anggaran Anda, pilihan Anda untuk perbaikan jalan masuk berkisar dari peningkatan warna sederhana dengan menerapkan lapisan noda hingga pelapisan beton total dengan lapisan dekoratif.
Perbaikan Atau Penggantian Jalan Beton
Selama jalan baik secara struktural, ada cara untuk memperbaiki cacat kecil dan bahkan besar tanpa merusak dan menggantinya sepenuhnya.
Solusi Perbaikan Jalan
Tambal atau isi retakan kecil
Retak atau lubang yang lebarnya kurang dari umumnya tidak menimbulkan ancaman struktural dan dapat diisi atau ditambal sebagai perbaikan sementara. Pengisi dan tambalan terlihat berbeda dari beton yang digunakan. Jika ada banyak area yang harus diperbaiki, ini dapat menghasilkan tampilan keseluruhan yang tidak menarik, jadi itu adalah sesuatu yang harus dipertimbangkan. Juga, tambalan tidak kedap air, artinya pada akhirnya, air akan merembes di antara tambalan dan beton asli, membuka kembali retakan atau lubang. Mengisi beberapa celah atau lubang kecil bisa menjadi proyek yang relatif mudah dilakukan dengan bahan yang dibeli di toko perangkat keras lokal Anda.
Pelapisan ulang beton untuk menutupi retakan yang lebih besar atau masalah permukaan
Retak atau lubang besar lebih besar dari pengelupasan (pengelupasan horizontal atau pengelupasan permukaan), dan perubahan warna dapat ditutup dengan pelapisan ulang atau pelapisan beton (lapisan tipis bahan berbasis semen yang diaplikasikan langsung di atas beton yang ada). Pelapisan ulang memungkinkan Anda untuk menambahkan sentuhan akhir dekoratif seperti stamping atau pewarnaan. Jalan akan terlihat seperti baru tanpa pekerjaan tambahan dan biaya untuk melepasnya dan memasang yang baru. Jalan tengah antara menambal dan mengganti, pelapisan ulang dengan overlay memberikan perbaikan yang lebih tahan lama dan lebih estetik daripada menambal.
Ukiran beton untuk menyamarkan retak atau cacat
Untuk beton dengan retakan kecil atau perubahan warna, Anda dapat sepenuhnya menyamarkan kekurangannya dengan mengukir pola di permukaan. Dengan ukiran, beton diwarnai terlebih dahulu dan kemudian mesin perutean khusus digunakan untuk memotong pola ke permukaan, menciptakan garis nat palsu. Tergantung pada pola yang Anda pilih, cacat pada beton sebenarnya dapat berkontribusi pada tampilan.
Pewarnaan ulang untuk menghidupkan kembali atau memperbaiki tampilan
Perubahan warna jalan masuk beton dapat disebabkan oleh sejumlah penyebab termasuk pelapukan, paparan sinar matahari, aplikasi warna yang tidak tepat, dan penyerapan lemak dan noda minyak yang membandel. Dalam kebanyakan kasus, warna beton dapat dihidupkan kembali dengan menerapkan lapisan baru asam atau pewarna berbasis air. Gunakan produk pewarnaan tahan UV dan lindungi beton dengan sealer yang baik dan jalan yang baru diwarnai akan mempertahankan keindahannya selama bertahun-tahun.
Porositas merupakan suatu perbandingan volumer pori atau volume yan ditempati oleh fluida terhadap volume total beton yang biasa disebut dengan volume benda uji. Terjadinya range pori pada beton biasanya terjadi diakibatkan kesalahan dalam pelaksaan ketika melakukan pengecoran seperti faktor air semen yang dapat berpengaruh pada kerekatan antara agregat dengan pasta semen, pemilihan jenis atau tipe susunan gradasi agregat gabungan, besar kecilnya tingkat nilai slump, maupun pada lamanya pemadatan.
Semakin besar porositas pada beton maka kekuatan suatu beton akan semakin kecil, sebaliknya semakin tingginya tingkat kepadatan pada peton maka semakin besar pula kuat tekan (mutu beton). Pada suatu material beton, porositas memiliki nilai yang sangat penting karena nilai porositas tersebut berhubungan erat dengan sifat mekanik beton yaitu keawetan, kekedapan bahkan sampai dengan kuat tekan beton atau kekuatan beton. Menurut Powers (1959), semakin kecil air yang mengisi ruang dari tiap unit semen (semakin kecil w/c ratio) pada awal proses pengikatan, maka proporsi pori-pori kapiler dalam semen akan semakin baik (semakin Kecil).
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Powers menjelaskan bahwa suatu benda yang mengalami temperatur yang cukup tinggi akan mengalami banyak perubahan, perubahan tersebut antara lain perubahan dimensi, sifat mekanik, sifat listrik, dan lain-lain. Dengan adanya perubahan yang terjadi tersebut maka porositas pada beton pun juga akan mengalami perubahan dibandingkan dengan beton yang tidak mengalami temperatur yang tinggi.
Pengujian Porositas Beton
Pengujian porositas pada beton dilakukan bertujuan untuk mengetahui besarnya porositas yang ada. Karena semakin besar porositas pada suatu benda uji maka semakin rendah kekuatannya dan sebaliknya jika nilai porositanya kecil maka kekuatannya lebih tinggi. Penelitian terhadap porositas lebih difokuskan untuk menilai segi keawetan dan kekuatan beton itu sendiri.
Pada bangunan tepi pantai, benton akan bersinggungan langsung dengan air laut yang memiliki kandungan sulfat dan klorida yang dapat meresap ke dalam beton sehingga sangat memungkinkan merusak struktur bahkan bisa menghancurkan beton tersebut, sehingga keawetan suatu beton harus sangat diperhatikan dan diuji. Kerusakan pada beton bisa terjadi jika kedua zat tersebut menguap di dalam pori-pori beton yang dapat menimbulkan kristal-kristal sulfat dan klorida yang dalam prosesnya akan mendesak ke dalam pori-pori dinding bentong yang dapat mengakibatkan serpihan-serpihan pada beton lepas dan lama kelamaan akan pecah. Pengaruh volume pori terhadap kekuatan beton secara matematis telah dikembangkan oleh A. Grudemo (1975) dan dirumuskan dengan persamaan (Neville, A.M, 1981) berikut:
fc = fc,0 (1-p)n dimana : p = volume pori terhadap volume beton total fc = kekuatan beton dengan adanya pori fc,0 = kekuatan beton tanpa pori n = koefisien angka konstan
Metode Pengeringan Pada Oven
Beton setelah terbakar biasanya memiliki niali persentase porositas yang lebih besar dibandingkan beton tanpa bakar. Hal ini disebabkan karena terjadinya kareana angka muai antara agregat dan pasta semen berbeda. Jika suhu dinaikkan hingga 800ºC, maka pasta yang ada pada semen akan menyusut dan agregat mengembang sehingga akan terdapat pori-pori yang lebih besar terutama pada agregat kasar. Akan terjadi retakan yang terjadi akibat dari tekanan gas uap air yang terjebak pada beton yang tidak mudah mengalir melalui pori-pori ke area yang lebih dingin. Retakan yang terjadi pada beton tersebut juga memperbesar ruang pori pada beton sehingga mempengaruhi besarnya persentase porositas.
Sifat-sifat yang teradi pada beton akibat pengaruh temperatuh tinggi yaitu jika pemanasan sampai pada temperature 200ºC sebenarnya menguntungkan pada beton yang dapat memperbaiki sifat lekatan antara partikel-partikel C-S-H karena pada temperatur menyebabkan penguapan air (dehidrasi) dan penetrasi ke dalam rongga-rongga beton lebih dalam. Pada peenelitan yang dilakukan oleh Rochman (2006) terlihat bahwa kuat tekan beton benda uji silinder maupun kuat lentur benda uji yang dipanaskan dalam tungku pada temperatur 200ºC meningkat sekitar 10-15% dibandingkan dengan beton normal yang tanpa dipanaskan. Pada suhu antara 400-600ºC, penurunan kuat tekan dan kuat lentur hingga mencapai 50% dari kuat tekan sebelumnya. Penurunan ini terjadi disebabkan karena adanya proses dekomposisi unsur C-S-H yang terurai menjadi kapur bebas CaO dan SiO2 yang tidak memiliki kekuatan sama sekali.
Karena unsur C-S-H merupakan unsur utama yang menopang kekuatan beton, maka pengurangan C-S-H yang jumlahnya cukup banyak akan sangat mengurangi kekuatan beton. Namun, jika suhu dinaikkan mencapai 1000ºC maka terjadilah proses karbonisasi, karbonisasi adalah terbentuknya Calsium Carbonat (CaCO3) yang berwarna keputih-putihan yang dapat merubah warna permukaan beton menjadi lebih terang. Salain itu pada temperatur yang mencapai 1000ºC ini dapat menurunkan lekatan antara batuan dan pasta semen, yang ditandai oleh retak-retak pada permukaan beton dan oleh kerapuhan beton atau mudah dipecah menggunakan tangan.
Metode Peredaman
Melakukan pengujuan porositas beton juga bisa dilakukan dengan metode perendaman pada benda uji untuk mengetahui nilai porositas yang terkandung dalam beton. Berikut prosedur yang bisa dilakukan dalam pengujiannya, antara lain:
Mengambil benda uji pada umur 28 hari dari bak perendam dan dilakukan penimbangan.
Benda uji dikeringkan menggunakan panas matahari langsung, sampai mencapai atau berat kering (wb) atau berat tetap.
Setelah benda uji mencapai berat kering kemudian dimasukkan kedalam bak perendaman sampai benda uji tidak memiliki gelembung udara atau mencapai kondisi jenuh.
Kemudian benda uji tersebut bisa dikeluarkan dari dalam bak perendaman dan dikeringkan dengan cara di lap sampai mencapai kondisi SSD (Saturated Surface Dry).
Setelah mencapai kondisi SSD, benda uji tersebut bisa ditimbang kembali untuk memperoleh berat basah benda uji (wb).
Perhitungan Porositas Beton
Porositas memiliki 2 jenis yaitu porositas terbuka dan porositas tertutup. Porositas tertutup umunya lebih sulit untuk ditentukan pori tersebut karena merupakan rongga yang terjebak didalam padatan serta tidak memiliki akses ke permukaan luar, sedangkan pada porositas terbuka masih terdapat akses ke permukaan luar, meskipun rongga tersebut ada ditengah-tengah padatan. Nilai porositas pada suatu material dinyatakan dalam persen (%) rongga fraksi volume dari suatu rongga atau pori-pori yang ada dalam material tersebut. Besar kecilnya nilai porositas pada suatu material bisa bervariasi mulai dari 0 % s hingga 90 %, hal tersebut tergantung dari jenis dan aplikasi material yang diuji. Porositas suatu bahan pada umumnya dinyatakan sebagai porositas terbuka dengan rumus (Lawrence H.Van Vlack, l989) :
P = {{(wb-wk)/vb} x {(1/air) }x (100%)}
Dimana : P = Porositas wb = Massa basah sampel setelah direndam (gram) wk = Massa kering sampel setelah direndam (gram) vb = volume benda uji (cm3) ( ¼ p d2 t) air = massa jenis air (gr/cm3).
Tidak banyak orang yang tahu mengenai cairan epoxy resin yang mana biasanya digunakan untuk memperbaiki tembok beton yang rusak ataupun retak. Orang banyak mengetahui epoxy resin hanya sebagai bahan yang digunakan untuk membuat berbagai hiasan gantungan kunci ataupun aksesoris. Sebutkanlah benar adanya karena epoxy resin biasanya digunakan untuk membuat gantungan kunci dan juga membuat berbagai macam jenis furniture. Dengan seiring perkembangan zaman penggunaan dari epoxy resin ini Tengah berkembang dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam jenis kebutuhan.
Epoxy resin dapat digunakan sebagai lantai pada industri otomotif maupun industri obat-obatan sebagai pelapis. Dalam perawatan sebuah bangunan epoxy resin juga dapat digunakan untuk menambal tembok yang retak.
Metode Penggunaan Resin
Dalam metode penggunaannya dan penerapannya epoxy resin ini biasanya akan disuntikkan pada beton yang retak sehingga cairan resin akan mencari jalan sendiri untuk mengisi kekosongan yang diperlukan oleh suatu retakan dan juga dapat merekatkan nya sebagai lem.
Resin juga dapat digunakan sebagai perekat antara beton yang retak yang mana resin akan mengeras dan juga akan memperkuat struktur pada beton. Hal tersebut menjadikan beton kembali Solid dan terhindar dari berbagai macam kebocoran. Ketika resin yang sudah disuntikkan mengeras maka lubang yang ada pada cetakan beton tersebut tidak terdapat tidak lama lagi dan konstruksi akan kembali kuat.
Faktor Keretakan Beton
Banyak sekali hal yang bisa menyebabkan kerusakan pada beton atau beton yang retak. Salah satunya adalah aktivitas pemuaian hingga bahan material beton yang sangat buruk. Melakukan penyuntikan cairan resin pada beton yang retak merupakan solusi perbaikan yang saat ini dianggap cukup efektif dan efisien untuk memperbaiki beton yang rusak dan beton yang retak.
Untuk meminimalisir kerusakan lainnya maka anda harus menggunakan jasa perbaikan beton yang berpengalaman dan juga menggunakan material resin yang berkualitas. Penggunaan cairan epoxy resin tentunya membutuhkan takaran yang tepat untuk mencampurkan antara material bahan epoxy nya dan katalis nya. Terlalu banyak mencampurkan katalis maka bisa saja resin semakin encer dan akibatnya karena mengering serta kekuatannya pun akan berkurang. Bila terlalu kental juga tidak baik karena tidak Dapat meresap dengan sempurna ke dalam celah beton yang retak.
Bahan Resin
Dalam hakikatnya nya resin merupakan bahan yang dibuat dari tanaman yang mana diambil dari getah tanaman tersebut. Salah satu jenis resin adalah jenis agatis yang mana dihasilkan oleh pohon pinus. Resin ini memiliki komoditas yang cukup bernilai tinggi dan sangat dicari di Indonesia.
Perlu untuk anda ketahui bahwa pohon yang ada di kawasan Asia Tenggara Ternyata banyak sekali menghasilkan bahan resin terutama pohon yang ada di Indonesia yang memiliki hutan terluas di Asia Tenggara. Maka tidak heran jika Indonesia menjadi pengekspor bahan resin terbesar di Asia Tenggara. Selain dari getah pinus, resin juga dapat diambil dari getah pohon damar.
Resin dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan dan dimanfaatkan untuk berbagai macam kebutuhan. Keperluan dari kebutuhan tersebut diantaranya seperti barang-barang hiasan, bahan bangunan hingga ke lem perekat. Penggunaan resin sebagai lem perekat ini sering kita jumpai pada produk epoxy yang biasanya juga berkaitan dengan beton.
Saat Anda melihat retakan pada pelat atau dinding beton Anda, asumsi pertama Anda biasanya adalah bahwa ada sesuatu yang salah tetapi tidak selalu demikian. Sebenarnya retakan beton sangat sering terjadi, bahkan ada yang tidak bisa dihindari.
Retak Beton Susut Plastik
Ketika beton masih dalam keadaan plastis (sebelum mengeras), itu penuh dengan air. Ketika air itu akhirnya meninggalkan lempengan, ia meninggalkan rongga besar di antara partikel padat. Ruang-ruang kosong ini membuat beton lebih lemah dan lebih rentan retak. Jenis retak ini sering terjadi dan disebut sebagai “retak susut plastis”.
Sementara retak susut plastis dapat terjadi di mana saja pada pelat atau dinding, retakan tersebut hampir selalu terjadi pada sudut reentrant (sudut yang mengarah ke pelat) atau dengan benda melingkar di tengah pelat (pipa, perlengkapan pipa, saluran air, dan lubang got). Karena beton tidak dapat menyusut di sekitar sudut, tegangan akan menyebabkan beton retak dari titik sudut itu.
Retakan susut plastik biasanya sangat sempit lebarnya dan nyaris tidak terlihat. Meskipun hampir tidak terlihat, penting untuk diingat bahwa retakan susut plastis tidak hanya ada di permukaan, tetapi juga meluas ke seluruh ketebalan pelat.
Campuran yang terlalu basah merupakan faktor penyebab susut pada beton. Sementara air adalah bahan penting dalam setiap campuran beton, ada yang namanya terlalu banyak air. Ketika campuran mengandung terlalu banyak air, lempengan akan menyusut lebih banyak daripada jika jumlah air yang benar digunakan. Cuaca panas adalah alasan besar lain untuk retak susut plastik.
Sambungan kontrol dapat dimasukkan ke dalam pelat untuk mencegah retak susut. Sambungan akan terbuka saat pelat beton mengecil.
Retak Beton Ekspansi
Sama seperti balon, panas menyebabkan beton memuai. Ketika beton mengembang, ia mendorong apa pun yang menghalangi jalannya (dinding bata atau pelat yang berdekatan misalnya). Ketika keduanya tidak memiliki kemampuan untuk melenturkan, gaya pemuaian dapat cukup untuk menyebabkan beton retak.
Sambungan ekspansi digunakan sebagai titik pemisahan (atau isolasi), antara permukaan statis lainnya. Biasanya terbuat dari bahan yang dapat dikompresi seperti aspal, karet, atau kayu, sambungan ekspansi harus bertindak sebagai peredam kejut untuk menghilangkan tekanan yang ditimbulkan oleh ekspansi beton dan mencegah retak.
Mengangkat Retakan Beton
Ketika tanah membeku, kadang-kadang bisa terangkat beberapa inci sebelum mencair dan mengendap kembali. Gerakan tanah yang disebabkan oleh siklus pembekuan dan pencairan ini merupakan faktor besar yang berkontribusi terhadap keretakan beton. Jika pelat tidak bebas bergerak dengan tanah, pelat akan retak.
Akar pohon besar dapat memiliki efek yang sama pada lempengan. Jika pohon terletak terlalu dekat dengan pelat, akar yang tumbuh dapat mengangkat dan memecahkan permukaan beton. Selalu pertimbangkan ini saat meletakkan pelat.
Menyelesaikan Retakan Beton
Di sisi lain, penurunan tanah di bawah pelat beton juga dapat menyebabkan keretakan.
Retak pengendapan biasanya terjadi dalam situasi di mana rongga dibuat di tanah di bawah permukaan beton. Pikirkan tentang ketika pohon besar ditebang dari dekat dan akarnya mulai membusuk atau ketika perusahaan utilitas menggali parit untuk saluran, pipa, dll. dan tidak memadatkan tanah ketika mereka mengisinya kembali – ini adalah contoh kasus di mana retak-retak yang mengendap sangat mungkin terjadi.
Retak Beton Yang Disebabkan Oleh Beban Berlebih Pada Pelat
Meskipun beton adalah bahan bangunan yang sangat kuat, beton memiliki batasnya. Menempatkan beban yang berlebihan di atas pelat beton dapat menyebabkan keretakan. Ketika Anda mendengar campuran beton memiliki kekuatan 2000, 3000, 4000, atau 5000+ PSI, itu mengacu pada pound per inci persegi yang dibutuhkan untuk menghancurkan pelat beton itu.
Ketika datang ke pelat beton perumahan, kelebihan pelat yang sebenarnya tidak terlalu umum. Sebaliknya, yang lebih mungkin terjadi adalah kelebihan beban di tanah di bawah pelat.
Setelah hujan lebat atau salju mencair ketika tanah di bawahnya lunak dan basah, beban yang berlebihan pada pelat dapat menekan beton dan mengakibatkan keretakan. Pemilik rumah tempat tinggal yang menempatkan kendaraan besar atau tempat sampah di jalan masuk mereka lebih cenderung melihat jenis retakan ini.
Retakan Beton Yang Disebabkan Oleh Pengeringan Dini
Ada dua jenis retakan umum yang disebabkan oleh pengeringan prematur.
Retak retak sangat halus, retak permukaan yang menyerupai jaring laba-laba atau pecahan kaca. Ketika bagian atas pelat beton kehilangan kelembapan terlalu cepat, retakan menggila kemungkinan akan muncul. Meskipun tidak sedap dipandang, retakan yang menggila bukanlah masalah struktural.
Retak kerak biasanya terjadi selama proses stamping beton, yang merupakan cara menambahkan tekstur atau pola ke permukaan beton. Pada hari-hari cerah atau berangin di mana bagian atas pelat mengering lebih cepat daripada bagian bawah, bagian atas permukaan beton dapat menjadi berkerak. Ketika stempel tertanam, stempel itu akan menarik permukaan di dekat sambungan stempel dan menyebabkan retakan kecil di sekitar tepi luar “batu”. Sekali lagi, meskipun tidak terlihat bagus, retakan pengerasan kulit bukanlah masalah struktural yang harus dipertimbangkan.
Seringkali sulit untuk menentukan dengan tepat apa yang menyebabkan retakan tertentu. Persiapan lokasi yang tepat, campuran yang berkualitas, dan praktik penyelesaian beton yang baik dapat sangat membantu meminimalkan munculnya retakan dan menghasilkan proyek beton yang lebih estetis.
Kami tidak dapat menekankan pentingnya desain campuran yang berkualitas dalam pengendalian retak beton. Baca Daftar Periksa Beton kami: Dapatkan Campuran Terbaik Untuk Proyek Anda, yang akan memandu Anda dan pemasok beton Anda untuk menciptakan campuran terbaik untuk proyek beton Anda.
Jika anda mengalami suatu masalah seperti kerusakan lantai beton pada pabrik atau tempat tertentu yang anda miliki maka anda bisa menggunakan jasa perbaikan beton. Perbaikan motor ini biasanya menggunakan epoxy mortar untuk perbaiki kerusakan secepat mungkin.
Epoxy mortar merupakan sistem lantai atau ciri-ciri kemampuannya dengan menambahkan komponen khusus yang mana hasil tersebut memiliki ketahanan yang cukup maksimal terhadap suatu benturan dan juga bahan kimia serta proses pengeringan juga super cepat.
Manfaat Mortar Epoxy
Memperbaiki Sisi dari anak tangga
Membuat level pada lantai
Menguatkan jalur atau Rel
Menyambung dua sisi antar lantai yang sudah terputus
Penutup lubang pada lantai
Memperbaiki lantai beton dan merawat
Perbedaan Epoxy Mortar & Semen Mortar
Epoxy mortar dan juga semen mortar memiliki kesamaan namun memiliki karakter yang sangat berbeda. Pada semen mortar merupakan kombinasi pasir yang memiliki pengikat seperti kapur dan beton serta tambahan air dan diterapkan sebagai adonan tebal dan keras. Semen mortar dapat menciptakan sebuah ikatan yang kuat antara batu bata kelembaban ke dalam struktur.
Epoxy mortar adalah campuran dari resin epoxy dan poliamin curing agent yang mana terdapat agregat bergradasi dan pigmen warna dengan bahan campuran yang diaplikasikan pada permukaan yang sudah disiapkan secara tepat dan sesuai. Fungsi mortar memiliki kemampuan pengeringan yang cukup cepat untuk membuat perbaikan lantai beton agar lebih tahan lama dan tahan terhadap abrasi serta reaksi kimia.
Pada komposisinya tentu sudah terlihat jelas perbedaan antara epoxy mortar dan semen mortar dan juga memiliki manfaat yang berbeda. Terdapat perbedaan antara epoxy semen mortar yang dilihat dari proses pengeringan keduanya. Pada zaman mortal biasanya akan lebih cepat kering tapi akan memakan waktu hingga 28 hari untuk kering sempurna. Sedangkan untuk epoxy mortar biasanya akan kering Setelah 5 sampai 6 jam 20 derajat Celsius. Pada waktu curing time atau waktu pengeringan yang lebih lama akan diperlukan pada suhu yang lebih rendah dengan kemampuan ketahanan secara mekanis dari kimia namun dalam waktu 3 hari Jika ingin terlihat lebih sempurna dan maksimal.
Jika kita melihat dari berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pengeringan epoxy mortar maka jelas sistem dari epoxy mortar lebih diandalkan untuk pengerjaan perbaikan beton yang rusak apalagi jika perbaikan diburu oleh waktu.
Harga Jasa Epoxy Mortar
Pada pengerjaan epoxy mortal biasanya memiliki harga yang relatif cukup mahal karena sistem dari epoxy mortar ini menawarkan teknologi pengeringan yang sangat cepat dan dua rab lintasnya cukup tinggi terhadap reaksi kimia maupun benturan. Meskipun harganya relatif mahal namun dapat dipastikan bahwa perbaikan beton menggunakan epoxy mortal akan menjamin struktur beton lebih kuat dan menyegel meratakan beton dengan sangat rapi.