Pemasangan Bored Pile – Dalam dunia konstruksi modern, pemasangan bored pile menjadi salah satu teknik yang vital dalam mendukung kestabilan struktur bangunan. Bored pile, atau juga dikenal sebagai bored cast-in-place pile, merupakan metode konstruksi yang melibatkan pemboran lubang di tanah, lalu mengisi lubang tersebut dengan beton segar.

Proses ini memainkan peran krusial dalam menghadapi tantangan geoteknik yang kompleks serta memberikan fondasi yang kokoh untuk struktur bangunan. Artikel ini akan membahas secara rinci tentang langkah-langkah esensial dalam proses pemasangan bored pile. Yaitu mencakup teknik pemboran, jenis-jenis material yang digunakan, serta faktor-faktor kunci yang perlu diperhatikan untuk memastikan keberhasilan penerapan metode ini dalam proyek konstruksi.

Langkah-Langkah Pemasangan Bored Pile

Pelaksanaan Bagian Pengeboran

Sebelum memulai pengeboran, langkah awal yang dilakukan adalah menentukan ukuran casing dan gantungan (stopping) untuk setiap lubang bor.

Ukuran casing sementara ditetapkan berdasarkan kondisi tanah di masing-masing lubang. Dengan casing panjang 6 meter digunakan pada tanah yang mengalami kelongsoran yang cukup dalam. Sementara casing berpanjang 4 meter digunakan untuk tanah dengan kelongsoran yang lebih dangkal.

Selain itu, casing sementara juga mempermudah operator mesin bor dalam menyesuaikan posisi mesin terhadap titik pengeboran. Ukuran gantungan (stopping) penting untuk menyesuaikan posisi tulangan, khususnya pada pengeboran yang mencapai kedalaman signifikan di bawah permukaan tanah.

Hal ini bertujuan agar tulangan pondasi dapat diposisikan sesuai yang diharapkan, menghindari jatuh ke bawah atau naik terlalu tinggi. Setelah langkah ini selesai, proses pengeboran dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya.Top of Form

Persiapan pekerjaan

Tahap persiapan pekerjaan melibatkan penentuan titik bor berdasarkan denah pondasi yang telah direncanakan. Surveyor akan menentukan titik bor sesuai arahan pelaksana, dan selain itu, juga menetapkan titik bantu untuk pemasangan temporary casing. Titik bantu ini biasanya berjumlah 4 titik, terletak 1 meter dari titik bor, dengan posisi yang tegak lurus satu sama lain.

Persiapan Pengeboran

Setelah menentukan titik bor, pelaksana dan operator mesin bor memeriksa tanah sekitar titik bor dan memasang landasan (plat) sebagai tempat berpijak mesin bor. Landasan ini juga berfungsi untuk meratakan elevasi tanah yang beragam. Pada RCD, plat dipasang sebelum alat diletakkan di area bor.

Mesin bor dan perlengkapan seperti auger bucket dan cleaning bucket dipindahkan ke lokasi yang telah direncanakan. Selanjutnya, posisi mesin bor disesuaikan untuk memastikan horizontalitas dengan menggunakan waterpass pada bagian body crane dekat mesin bor.

Pengeboran Bagian Awal

Pada tahap awal pengeboran, idealnya digunakan mata bor auger, kemudian dilanjutkan dengan drilling bucket untuk pengeboran lebih dalam. Namun, karena pertimbangan waktu terkait pergantian helical auger dengan auger bucket yang memakan waktu lama, keputusan diambil untuk langsung menggunakan drilling bucket sejak awal pengeboran hingga kedalaman 2 meter.

Pengeboran awal ini harus dilakukan dengan hati-hati agar lubang bor tetap lurus sesuai rencana. Operator menggunakan alat koordinat pada mesin bor sebagai panduan untuk menentukan posisi titik bor. Selanjutnya posisi mesin bor diawasi dengan menggunakan titik bantu yang telah dipersiapkan sebelumnya. Hal ini memastikan bahwa mesin bor kembali ke posisi awal saat membuang tanah hasil pengeboran.

Bagian Pemasangan Temporary Casing

Setelah pengeboran awal, selanjutnya pemasangan temporary casing dengan bantuan crane untuk menyesuaikan posisinya. Temporary casing ini dilengkapi dengan dua lubang pada sisi kiri dan kanan sebagai tempat masuknya crane.

Bagaian Pengeboran Lanjutan

Pengeboran dilanjutkan sesuai rencana pada gambar setelah pemasangan temporary casing, mencapai kedalaman yang direncanakan atau hingga mencapai tanah keras.

Pembuatan Keranjang Besi

Pembuatan keranjang besi untuk tulangan bore pile melibatkan tiga langkah pekerjaan, yaitu:

Bagian Pembuatan Besi Spiral

Dalam pembuatan tulangan besi spiral, pembengkokan dapat dilakukan dengan dua metode. Pertama, menggunakan alat bantu manual berupa roller untuk besi spiral dengan diameter kurang dari 13 mm, dengan tenaga manusia. Kedua, jika diameter besi spiral lebih besar dari 13 mm, digunakan alat tekuk elektris yang dioperasikan oleh operator mesin yang berpengalaman.

Bagian Pembuatan Concrete Spacer

Concrete spacer umumnya diproduksi menggunakan cetakan yang sesuai dengan diameter tulangan atau bahkan lebih besar untuk memudahkan pemasangan tulangan.

Bagian Pembuatan Keranjang Besi

Keranjang besi berfungsi sebagai tulangan Bore Pile, dibuat dengan diameter dan jumlah besi tulangan utama yang sesuai. Jarak besi spiral disesuaikan dengan gambar rencana untuk setiap tiang bor, dan pengikat antara besi utama dan besi spiral menggunakan kawat beton (bendrat).

Proses pembuatan dimulai dengan pemasangan concrete spacer, dengan jarak maksimum biasanya 3 meter dan setidaknya 3 buah per lingkaran. Untuk memperkuat struktur, dilakukan pengelasan pada keranjang besi.

Bagian tulangan utama dan tulangan spiral juga dielas untuk memastikan kekokohan ketika diangkat dengan crane dan dipasang pada lubang hingga cut-off level tanpa risiko kerusakan. Setelah selesai, keranjang besi ditentukan titik angkatnya sekitar 1/3 dari panjangnya, diangkat menggunakan crane, dan disimpan untuk digunakan dalam instalasi keranjang besi.

Bagian Instalasi Keranjang Besi

Instalasi keranjang besi Bore Pile terdiri dari dua tahap pekerjaan, yaitu:

Bagian Persiapan

Persiapan melibatkan pengecekan komponen keranjang besi yang akan diinstalasi pada lubang bor. Semuanya termasuk ikatan antara tulangan utama dan tulangan spiral, concrete spacer, dan penggantung (stopping) yang disesuaikan dengan cut-off level pada desain gambar.

Setelah pengecekan selesai, keranjang besi dipindahkan ke dekat lubang bor dan diletakkan di atas tumpuan agar tidak bersentuhan dengan tanah. Pengangkatan keranjang besi perlu dilakukan dengan teliti untuk mengurangi deformasi, memudahkan proses instalasi.

Bagian Instalasi Keranjang Besi

Apabila panjang keranjang besi melebihi 12 meter, untuk memudahkan pekerjaan, keranjang besi dibuat dalam dua sesi. Pertama, menggunakan crane, keranjang besi pertama dimasukkan ke dalam lubang bor dengan mengaitkan seling dan shackle pada titik angkat yang telah dihitung beban sebelumnya. Setelah itu, keranjang besi pertama diganjal dengan diikat pada casing.

Selanjutnya, bagian kedua dari keranjang besi diangkat dengan crane dan diletakkan di atas bagian pertama yang telah diganjal sebelumnya. Penyambungan antara kedua bagian keranjang besi dilakukan dengan pengelasan.

Setelah kedua bagian tersambung, keranjang besi diturunkan kembali hingga mencapai kedalaman rencana. Bagian atas keranjang besi kemudian dikaitkan kembali dengan casing untuk menahan keranjang besi pada kedalaman yang diinginkan, sehingga memungkinkan dilakukannya pengerjaan pengecoran.

Bagian Pengecoran Bored Pile

Pengecoran Bore Pile melibatkan empat langkah pekerjaan berikut:

Bagian Persiapan

Persiapan termasuk menetapkan rute akses truk mixer beton dari jalan menuju lubang bor, sesuai dengan gambar situasi lubang yang telah dibuat sebelumnya. Dasar lintasan harus cukup kuat untuk menopang truk mixer dan beton readymix, dengan opsi penggunaan landasan plat jika diperlukan. Galian juga dibuat untuk menampung air tanah yang bercampur dengan lumpur saat pengecoran, memastikan aliran air menuju saluran drainase utama.

Alat yang akan digunakan dalam pengecoran, seperti pipa tremie, perlu disiapkan agar beton segar dapat mengalir lancar ke lubang bor yang akan dicor. Persiapan termasuk juga baut pengunci crane untuk efisiensi waktu saat pengangkatan dan penyambungan pipa tremie.

Sebelum memulai pengecoran, dilakukan slump test untuk memastikan spesifikasi beton sesuai dengan yang diinginkan, dengan target nilai slump test pada proyek Thamrin Nine Development ini adalah 18 ± 2 cm.

Bagian Instalasi Pipa Tremie

Pemasangan pipa tremie perlu dilakukan dengan cermat untuk mencapai kedalaman tanah sesuai rencana. Pipa tremie memiliki panjang 3 meter, sehingga beberapa pipa tremie harus disambung untuk mencapai kedalaman yang direncanakan. Penting untuk memastikan bahwa sambungan pipa tremie kedap air agar beton yang akan dicor dapat mengalir dengan lancar melalui pipa.

Bagian Pengecoran

Setelah pemasangan tremie pada lubang bor, sebelum memulai pengecoran, diambil sampel beton dari setiap truk mixer sebanyak 3 sampel yang dicetak pada silinder untuk pengujian kuat tekan. Tahap awal penuangan beton dilakukan dengan cepat dan berkelanjutan. Lalu mengeluarkan beton ready mix dari corong lintasan dengan menarik tuas truk mixer. Proses ini bertujuan agar beton pertama yang masuk dapat mendorong keluar kotoran lumpur.

Selama pengecoran, pipa tremie harus tetap stabil tanpa pergerakan naik turun, kecuali pada tahap akhir pengecoran. Ujung bawah pipa tremie harus terbenam dalam beton di dalam lubang bor minimal 1,5 meter dan maksimal 6 meter. Jika terjadi penetrasi lebih dari 6 meter, dilakukan pemotongan pipa tremie. Pengecoran berlanjut hingga beton mencapai cut-off level (COL), ditambah toleransi sekitar 1 meter yang telah disepakati sebelumnya.

Bagian Pencabutan Temporary Casing

Setelah pengecoran selesai, casing sementara dicabut dengan mengaitkan kedua sisi casing pada pengunci crane. Casing diangkat dengan hati-hati untuk memastikan posisinya tetap stabil dan tidak miring selama proses pencabutan, menandai penyelesaian pengecoran Bore Pile.

Pemesanan Beton Precast

Mari segera wujudkan fondasi kokoh proyek Anda dengan memesan beton precast berkualitas di megaconbeton.com. Dengan pengalaman terpercaya dalam pemasangan, kami siap memberikan solusi terbaik untuk kebutuhan konstruksi Anda. Kunjungi situs kami sekarang dan pesan beton precast untuk proyek Anda!