Ketika melaksanakan pekerjaan pengecoran, para kontraktor biasanya membutuhkan beberapa material campuran beton agar cor yang dihasilkan dapat berdiri kokoh. Material campuran beton ini terdiri dari semen, pasir dan juga split.
Terdapat 2 jenis sistem pengecoran beton yang tersedia, yakni site mix dan juga ready mix. Bagi anda yang hendak melakukan pengecoran, disini saya akan membagikan informasi lengkap seputar komposisi ukuran campuran semen, pasir, dan split pada saat pengecoran. Campuran beton standar SNI ini lebih mengacu pada sistem pengecoran site mix.
Komposisi ukuran campuran beton berstandar SNI adalah 1 : 2 : 3, dengan lebih jelasnya campuran material terhitung 1 semen : 2 pasir : dan 3 split. Perbandingan ini bisa dengan mudah anda praktekan sendiri karena ia berdasarkan satuan berat kg atau bisa juga menggunakan ember.
Misalnya, dengan 1 kg semen, anda harus menggunakan 2 kg pasir dan 3 kg split. Jika menggunakan 1 ember semen, perbandingan yang lain yaitu 2 ember pasir, dan 3 ember split. Bahkan terkadang para kontraktor ini menggunakan alat ukur yang beragam saat di lokasi proyek.
Yang jelas, patokan utama dari semua alat yang digunakan berdaar 1 zak semen. Nah, lebih detailnya seperti ini 1 zak semen = 5 sekop pengki / 1 dolak / 0,024 m3
Hasil campuran beton yang menggunakan perbandingan ini akan menghasilkan beton mutu K 175 atau hasil kuat tekanannya dapat mencapai 175 kg / cm2. Kualitas beton yang seperti ini terbilang cukup standar untuk memenuhi kekuatan duct beton.
Apabila anda ingin menentukan kekuatan beton sesuai standar SNI untuk adukan beton site mix dengan mutu K 200 atau K 225 maka sebaiknya mengacu pada buku SNI tentang komposisi adukan beton yang telah dibuat oleh Dinas PU.