Penyusutan struktur beton atau dapat disebut sebagai shringage merupakan akibat dari hilangnya kelembaban yang disebabkan oleh penguapan pada campuran beton. Sebab utama dari penyusutan struktur beton ini karena perubahan kondisi dari adukan beton yang biasanya berubah menjadi lebih kering dan terpengaruh oleh waktu. Selain itu penyebab lainnya adalah waktu yang mempengaruhi volume beton tanpa terpengaruh oleh faktor eksternal beton.

Dalam dunia beton terdapat beberapa jenis shrinkage yang perlu kita ketahui dan kita kenal. Berikut ini beberapa penjelasan dari masing-masing jenis penyusutan beton.

Jenis Penyusutan Beton

Retak Rambut / Plastic Shringkage

Retak rambut atau dapat disebut sebagai plastik shringkage merupakan salah satu jenis retak pada beton yang terjadi setelah menuangkan campuran beton ke dalam cetakan. Hal tersebut terjadi karena campuran adukan beton yang terhidrasi sehingga terjadi penguapan dan mengubah volume beton sehingga menyebabkan keretakan.

Drying Shringkage

Proses penyusutan pada beton biasanya terjadi di pada beberapa bulan awal dan akan menurun Seiring dengan berjalannya waktu. Hal tersebut dikarenakan penurunan air kapiler pada saat pengaturan dan juga pengerasan campuran beton.

Penyusutan Karbon

Jenis dari penyusutan ini merupakan penyusutan karbonasi yang mana terjadi karena suatu reaksi karbondioksida dengan mineral semen yang terhidrasi. Karbon nasi perlahan akan menembus permukaan luar beton dan penyusutan ini terjadi pada medium lembab sehingga hasilnya akan meningkatkan kekuatan dan juga mengurangi permeabilitas.

Autogenous Shrinkage

Jenis dari penyusutan ini merupakan penyusutan yang terjadi karena tidak ada gerakan kelembaban dari pasta beton yang terjadi pada suhu yang konstan. Hal ini termasuk ke dalam masalah kecil beton dan bisa diabaikan.

Faktor Penyusutan Beton

Ada beberapa faktor yang menjadi di pengaruh besar untuk penyusutan pada beton. Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi penyusutan pada beton diantaranya:

Kondisi Lingkungan

Pada kondisi lingkungan tertentu terdapat faktor utama yang mempengaruhi total volume dari susut. Karena penyusutan sebagian besar terjadi karena beberapa kondisi pengeringan atmosfer yang meningkat dengan penurunan kelembaban sehingga terjadi penyusutan pada beton.

Jenis Agregat

Pada agregat yang memiliki gerakan kelembaban dan modulus elastisitas yang rendah menyebabkan susut yang besar. Hal ini dikarenakan tingkat penyusutan umumnya menurun seiring dengan peningkatan ukuran agregat. Yang terbuat dari batu pasir biasanya akan menyusut 2 kali dari beton yang terbuat dari batu kapur.

Pencampuran

Pada proses pencampuran biasanya penyusutan akan meningkat seiring dengan penambahan percepatan pencampuran karena terdapat kalsium klorida di dalamnya dan yang mana pencampuran tersebut dapat dikurangi dengan penggantian kapur.

Water-Cement Ratio

Pada penyusutan beton biasanya dipengaruhi oleh rasio semen beton yang mana akan meningkat seiring dengan kenaikan rasio air semen.

Waktu

Pada tingkat penyusutan tertentu biasanya akan dapat berkurang Seiring dengan berjalannya waktu yang mana biasanya juga ditemukan bahwa 14 hingga 34% penyusutan 20 tahun dalam 2 minggu. Pada penyusutan 40 hingga 80% terjadi dalam 3 bulan dan sisanya susut mencapai 66 hingga 66-85% dalam 1 tahun.

Sebenarnya masih banyak faktor-faktor yang mempengaruhi penyusutan pada beton seperti diantaranya adalah jenis dan juga jumlah semen, kekuatan beton. Dimensi elemen hingga komposisi granular dan mikrobiologis agregat.